Perampokan Bank di Medan Diduga Teroris. Pengamat teroris Al Chaidar berpendapat kawanan perampok Bank CIMB jalan Aksara, Medan, Sumatra Utara diduga dilakukan jaringan teroris yang pernah mengikuti pelatihan militer di Aceh. "Mereka angkatan pertama yang latihan di Desa Jalin, Kabupaten Aceh Besar sekitar November dan Desember 2009," katanya saat dihubungi di Lhokseumawe sekitar 230 Km arah timur Banda Aceh, Jumat (20/8).
Menurutnya, pelaku Perampokan Bank di Medan itu adalah teroris jaringan Medan alumni angkatan pertama latihan militer di Aceh dan mereka bersenjata serta sangat kuat. Chaidar meyakini bahwa pelaku adalah teroris yang pernah latihan di Aceh karena aksi perampokan Bank CIMB Niaga di Medan persis seperti kejadian terhadap Bank BRI unit Kuta Blang, Kabupaten Bireun, Aceh pada 2009, di mana pelakunya dari jaringan tersebut.
Menurutnya, pelaku meyakini bahwa aksi perampokan itu adalah halal dan hasil rampokannya merupakan harta rampasan perang yang akan digunakan untuk perjuangan atau disebut fa'i.
Sebelumnya, perampok Bank BRI Kuta Blang yang berhasil ditangkap dan kini sedang menjalani hukuman penjara juga mengungkapkan kepada polisi bahwa aksi yang mereka lakukan adalah bagian dari perjuangan dan halal.
Dikatakan Al Chaidar, pelaku perampokan Bank CIMB Niaga di Medan terjadi beberapa hari lalu, merupakan alumni latihan militer di Aceh yang melarikan diri ke luar provinsi itu menyusul pengepungan dilakukan polisi beberapa bulan lalu.
Kata dia, pelaku perampokan itu merupakan orang satu angkatan dengan teroris yang sudah ditangkap Polda Aceh, yaitu Sapta alias Salendra yang sekarang sedang di sidang di Jakarta.
Menurut Al Chaidar, para teroris yang pernah latihan di Aceh yang berhasil lolos dari kepungan aparat, semua sudah melarikan diri ke luar provinsi itu. Sebagian besar dari mereka diyakini, memiliki senjata. "Mereka hanya akan melukai musuh yang juga bersenjata," katanya. mediaindonesia.com
Posted by: Andi Setyoko
Berita Harian, Updated at: 5:52 AM
